KOPI KURANG BUBUK KOPI DAN GULA

Baik, saya buatkan cerita singkat dengan nuansa ringan dan sederhana ????

Suatu pagi di sebuah warung kecil, Pak Jaya sedang sibuk meracik kopi untuk pelanggan langganannya. Biasanya, ia sangat teliti—dua sendok bubuk kopi, dua sendok gula, lalu diseduh dengan air panas mendidih. Aroma harum selalu memenuhi ruangannya.

Namun hari itu, karena terburu-buru melayani banyak orang, ia salah takaran. Bubuk kopi yang ia masukkan hanya setengah sendok, gulanya pun tinggal sedikit. Hasilnya, kopi yang keluar terlihat pucat dan rasanya hambar.

Seorang pelanggan, Mas Rudi, menyeruput perlahan. Ia mengernyitkan dahi.
“Pak Jaya, kok kopinya seperti air teh ya?” tanyanya sambil tersenyum.

Pak Jaya terkejut, lalu mencicipi sedikit sisa kopi di teko.
“Astaga, ini kopi diet namanya, Mas,” katanya sambil tertawa.

Semua orang di warung pun ikut tertawa. Walaupun rasanya kurang nikmat, suasana hangat pagi itu justru semakin ramai dengan canda. Sejak saat itu, kalau ada pelanggan baru, mereka suka menggoda,
“Pak, pesan kopi diet satu ya—yang kurang kopi sama gula.”

Dan ternyata, minuman itu malah jadi menu khas warung Pak Jaya.